Novriadi adalah salah seorang yang alumni Teaching Clinic yang berhasil mendirikan lembaga Rumah Inggris Course.
Tidak ada yang tahu dengan jalan hidup seseorang. Mungkin hari ini dia adalah seorang yang biasa saja, tapi siapa tahu beberapa tahun mendatang ia akan menjadi orang hebat yang berkontribusi bagi banyak orang. Begitu halnya dengan kisah yang satu ini.
Siapa sangka keputusan Novriadi Alfatih dalam melangkahkan kakinya menuju Kampung Inggris 5 tahun silam untuk mengikuti beasiswa Teaching Clinic (TC) membawanya menjadi seorang profesional muda yang sukses mengikuti jejak lembaga yang mendidiknya saat itu: Global English.
Konsep Pegajaran dari GE
Mengambil konsep metode pengajaran dari Global English, tahun 2015 Novri mendirikan tempat kursus berbasis asrama di daerah asalnya, Lampung. Lembaga yang diberi nama Rumah Inggris itu telah memiliki banyak siswa, baik itu berasal dari Lampung atau kota-kota lainnya.
Kegiatan-kegiatan yang diadopsi oleh Rumah Inggris meliputi paket belajar, program asrama, pembelajaran di kelas, program beasiswa, dan sebagainya. Secara keseluruhan hampir mirip dengan metode pembelajaran ala Kampung Inggris.
Novri menyadari, kesuksesannya saat ini dalam mendirikan lembaga kursus tak terlepas dari pengalaman yang dapatkan selama mengikuti program Teaching Clinic. Menjadi awardee TC adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya.
Beragam ilmu bahasa Inggris, metode pengajaran hingga cara mengelola lembaga pendidikan nonformal pun berhasil ia terapkan pada kursusan barunya saat itu.
“Karir saya dimulai dengan belajar bahasa Inggris dari dasar dan dididik dengan baik dalam program ini,” ujar Novri. Ia pun menyarankan siapapun yang masih memiliki kesempatan untuk mendaftar program beasiswa ini. “Karena bisa jadi dari kesuksesan karir anda dimulai. All I have now was started here,” lanjutnya.
Teaching Clinic 13
Menyusul kesuksesan program yang telah berjalan di tahun-tahun sebelumnya, awal 2018 ini Global English membuka pendaftaran Beasiswa Teaching Clinic angkatan ke-13. Fasilitas yang akan diberikan meliputi asrama dan pendidikan bahasa Inggris gratis selama 9 bulan, bantuan pelayanan kesehatan, tenaga pengajar berkompeten, serta berbagai soft skill tambahan.
Peserta diharuskan tinggal di Kampung Inggris dan mendapat karantina sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Harapannya beasiswa Teaching Clinic mampu melahirkan pengajar-pengajar berkompeten tidak hanya berkontribusi bagi lembaga saja, tetapi juga daerah asal para alumni. Mereka juga dapat mengembangkan pendidikan dengan cara membuka lembaga kursus seperti yang dilakukan alumni Teaching Clinic 3, Novriadi Alfatih dan beberapa alumni lainnya yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Jangan hanya berpuas diri menjadi dirimu saat ini. Selagi masih muda, kembangkan setiap potensi yang ada. Selagi masih ada waktu, gunakan setiap kesempatan dengan sebaik-baiknya. Global English memberikan jaminan itu semua.
“Global English bukanlah tempat buat kamu yang cuma pingin pintar bahasa Inggris. GE lebih pada lingkungan yang akan membentuk, mempersiapkan dan mewujudkan apa yang kamu impikan. Don’t go global before you study in Global English!” ucap Mika, alumni Teaching Clinic 5.