Kenapa Harus Mendaftar Teaching Clinic?
Saat ini pendaftaran Beasiswa Teaching Clinic angkatan ke-13 telah dimulai. Setiap tahun Global English membuka program ini sebanyak dua kali dengan penentuan kuota sebanyak 40 hingga 50 orang setiap periodenya. Jumlah ini dikatakan sebagai angka yang ideal meskipun pendaftar mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai ratusan.
“Kami lebih mengedepankan kualitas dan bukan kuantitas. Dari berbagai proses seleksi tersebut harapannya mereka dapat ditempa menjadi pengajar yang kompeten,” ujar CEO Global English, Agus Tri Winarso.
Dengan jumlah tersebut, pihak penyelenggara lebih mudah memberikan arahan dan bimbingan kepada penerima beasiswa. Proses pembelajaran dan evaluasi juga lebih efektif dilakukan. Program ini juga mengalami perbaikan dari periode ke periode serta menyesuaikan kondisi penerima beasiswa.
Terbuka Bagi Siapa pun
Biasanya peserta berjumlah seimbang antara laki-laki dan perempuan. Mereka akan ditempatkan dalam sebuah asrama. Asrama Teaching Clinic laki-laki tak begitu jauh dari asrama wanita, sama-sama berada di Jalan Kemuning, Pare, Kampung Inggris. Saat ini, untuk asrama wanita masih dibimbing sama Miss Rindu, salah satu perempuan tangguh andalan Global English. Sedangkan untuk male camp juga masih di bawah asuhan Mr. Anam. Mereka berdua siap menjadi pengayom peserta Teaching Clinic tiap-tiap angkatan.
Fokus pembelajaran berada di dua tempat, yakni asrama dan kelas. Langkah ini dipersiapkan agar mereka nantinya mampu menjadi pengajar di kelas maupun pembimbing asrama. Hasilnya, hampir semua dari anggota Teaching Clinic mampu melewati masa karantina dan menjadi pengajar serba bisa, baik itu di kelas atau camp.
“Menjadi seorang tak pernah terbayangkan hingga akhirnya saya menjadi bagian dari Teaching Clinic. Yang saya tahu, ketika menjadi awardee-nya saya akan belajar banyak hal dan itu benar adanya. Mulai dari bahasa Inggris, character building, hingga microteaching. Dengan lingkungan yang mendukung, jiwa ingin berbagi itu tumbuh. Hingga kini, dari puluhan metode mengajar di Teaching Clinic, satu intisari yang saya dapat yaitu bagaimana kita bisa memberikan yang terbaik pada siswa, apapun caranya,” jelas Yunisa A. Mentari, alumni Teaching Clinic 11.
Menemukan Passion
Banyak dari peserta menemukan passion mereka ketika mengikuti program Teaching Clinic, terutama fokus pengajaran atau gaya mereka saat mengajar. Ada yang merasa antusias mengajar kelas reguler seperti Speaking, Pronunciation, Grammar, Listening, dan Vocabulary. Ada juga yang merasa nyaman mengajar kelas akademik yang meliputi Reading, Writing, TOEFL, IELTS, dan sebagainya.
Peserta Teaching Clinic tidak memaksakan diri untuk menemukan passion mereka saat mengajar, tetapi dalam proses belajar mengajar itulah mereka menemukan dirinya untuk menjadi pengajar yang penuh dedikasi, tentunya dengan dikawal oleh para mentor yang siap memberi arahan dan membimbing mereka kapan saja. Salut untuk pejuang Teaching Clinic dan para trainer dari Global English. Semoga program ini terus maju dan berkelanjutan hingga melahirkan para pendidik yang berkualitas serta berkarakter.