Site icon Global English Pare

Apa itu Passive Voice? Rumus dan Contoh Lengkapnya

Apa itu passive voice? Kapan kita menggunakannya? Atau bagaimana cara kita menulisnya? Bagaimana bentuknya dalam bahasa Indonesia?  Mungkin bagi kamu yang fokus dalam penggunaan grammar baik dalam speaking maupun writing, passive voice seringkali jadi issue. Artikel kali ini akan membahas tuntas apa itu passive voice dalam bahasa Inggris.

Passive Voice

Apa itu Passive Voice?

Passive voice adalah lawan dari active voice (kalimat aktif). Passive voice atau kalimat pasif adalah sebuah kalimat di mana kita lebih menekankan sasaran dari sebuah kata kerja ketimbang pelakunya. Sedangkan dalam active voice, kita menekankan pelaku kata kerja. Perhatikan contoh berikut:

  1. Erika memakan wortel saya. [kalimat aktif]
  2. Wortel saya dimakan oleh Erika. [kalimat pasif]

Pada kalimat pertama, Erika merupakan subject yang menjadi pelaku dari kata kerja memakan. Sedangkan pada kalimat kedua, wortel saya merupakan subject yang menjadi sasaran dari kata kerja memakan. Pada kedua kalimat, Erika dan wortel sama-sama merupakan subject, bedanya adalah status pelaku dan sasarannya.

Artinya, dalam active voice, subject adalah pelaku. Sedangkan dalam passive voice, subject adalah sasaran.

Perbedaan kedua adalah bentuk imbuhan dari kata kerjanya. Pada active voice, imbuhannya adalah me-, sedangkan dalam passive voice imbuhannya adalah di- atau ter-.

Jika kita translate kedua kalimat tersebut, maka jadinya:

  1. Erika eats my carrot. [active voice]
  2. My carrot is eaten by Erika. [passive voice]

Begitu. Mau tahu bagaimana cara mengubahnya?

Syarat Penulisan Passive Voice

Untuk bisa membentuk passive voice, kita butuh verb transitive atau verb yang butuh object. Kenapa? Karena nantinya objectnya inilah yang kita jadikan sebagai subject di passive voice. Berikut contoh verb-verb transitive:

[table id=trans-verb /]

Mari kita gunakan kata answer:

Kata the question tadinya menjadi object dalam active voice, lalu ketika diubah dalam bentuk passive, the question berubah posisi menjadi subject. Inilah kenapa kita butuh verb transitive.

Rumus Passive Voice

Mari kita pahami dulu rumus dalam active voice yang memiliki verb transitive:

Subject [pelaku] + Verb + Object.

Kemudian, ketika diubah dalam bentuk passive voice, maka object dipindah ke depan menjadi subject, dan subject lama dipindah ke belakang menjadi “by agent”.

Subject [sasaran] + BE + V3 + (by agent).

Satu hal penting untuk membedakan mana active dan mana passive adalah pola verbnya. Dalam passive voice, verbnya selalu berakhir dengan pola BE + V3. Tanpa BE + V3, maka dapat dipastikan penulisannya salah. Lihat contoh berikut:

Jika kamu bingung, maka ingat ini: bentuk BE menyesuaikan verb utama dalam active voice, contoh : answered → was [V2], bothering → being [Ving], cancel → be [V1], written → been [V3].

Lalu, letakkan verb utama dalam passive voice setelah BE lalu ubah ia menjadi V3, contoh : was answered, being bothered, be canceled, been written.

Baca juga : 4 Conditional Sentences dan Rumusnya Lengkap

Mudah sekali kan? Lalu, kamu juga perlu perhatikan ketentuan berikut:

Ketentuan Dalam Passive Voice

Verb dengan Dua Object

Dalam bahasa Inggris, ada verb yang hanya butuh satu object (monotransitive verb), ada yang bisa punya dua object (ditransitive verb). Semua contoh yang telah diberikan di atas menggunakan contoh-contoh monotransitive verb. Lalu apa contoh ditransitive verb? Bagaimana cara mengubahnya ke dalam bentuk passive voice?

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat beberapa list ditransitive verb berikut:

[table id=ditrans-verb /]

Mari ambil satu contoh:

Pada contoh di atas, send adalah ditransitive verb karena ia punya dua object, yakni some money (object langsung) dan Dina (object tidak langsung). Maka ketika diubah ke dalam bentuk passive, kita boleh pilih salah satu dari mereka untuk menjadi subject. Contoh :

Ingat, pada object tidak langsung, maka kita masih menyertakan “to”nya.

Penulisan By Agent

By agent adalah pelaku dari verb utama di passive voice. Dia diawali oleh kata “by” dan diletakkan di belakang, yang mana dalam bahasa Indonesia artinya “oleh”. Lalu, apakah kita harus selalu menyertakan by agent ini? Tidak juga. Ada 2 kondisi di mana kamu tidak perlu menyertakan by agent, yaitu:

1. Pelakunya hendak disembunyikan

Kebanyakan, penghilangan by agent disebabkan karena kita hendak menyembunyikan siapa pelaku dari verb dalam kalimat pasif tersebut. Entah itu karena alasan khusus atau karena memang tidak tahu siapa pelakunya. Contoh :

Frasa by Miftah dalam kalimat tersebut bisa jadi dihilangkan karena speaker tidak ingin memberitahu siapa yang mengunci pintunya atau memang ia tidak tahu.

2. Pelaku berupa indefinite pronoun

Ketika pelakunya berupa indefinite pronoun, maka kita juga boleh hilangkan by agentnya. Indefinite pronoun antara lain:

[table id=Indef-pron /]

Contoh:

Frasa by everyone bisa dimunculkan atau dihilangkan sesuai keinginan speaker. Tapi umumnya, karena ia adalah indefinite pronoun, ia lebih sering dihilangkan.

3. Pelaku berupa general job dari verbnya

By agent dapat dikatakan general job jika verb dalam passive voice memang merupakan pekerjaan umum dari si pelaku. Contoh:

Train (melatih) adalah pekerjaan umum dari seorang pelatih, maka penyertaan kata by a trainer adalah pemborosan kata.

Nah, begitulah keterangan mengenai Passive Voice dalam bahasa Inggris. Agar lebih mendapatkan sense-nya, terapkan terus ia baik dalam speaking maupun writing mulai dari sekarang ya. Atau ada yang mau ditambahkan? Atau bertanya? Silahkan ke kolom komentar ya 🙂

Exit mobile version