Mewabahnya Covid-19 ke Indonesia memang mengkhawatirkan pasalnya penanganan dari pemerintah pusat sendiri belum sebaik penanganan kasus di China, negara asal virus epidemik ini. Data terbaru menunjukkan China berhasil me-recover sebanyak 70.420 korban dari 80.928 suspect sekaligus menekan angka korban menjadi 8 kematian. Tetapi kita patut bersyukur, tidak kecolongan seperti Italy, negara ini baru saja melaporkan adanya 475 kematian setiap hari.
Apa yang terjadi dengan mereka adalah kelengahan fatal dari negara dalam penanganan virus Corona ini. Demi mengurangi jumlah orang terjangkiti virus yang kian bertambah, pemerintah Italy sendiri harus memberlakukan Draconian Lockdown dimana mulai tanggal 9 maret, semua masyarakat tidak boleh keluar rumah kecuali perlu ke toko obat, ke penjual makanan atau ke rumah sakit. Tapi pemerintah harus menghadapi pelanggar yang telah mencapai angka 40.000, parahnya lagi adalah polisi menemukan seorang suspect positive sedang berbelanja di mini market kota Sicily.
Setelah mengetahui perkembangan China dan Italy, biar merasa lebih tenang coba lihat update data baru-baru ini di Korea Selatan. Penanganan mereka serupa dengan apa yang telah pemerintah negara kita ” Social distancing “, gambaran jelasnya adalah mereka tidak menutup seluruh kota dengan Lock Down karena tindakan menutup akses ke segala hal tidak sesuai prinsip negara sebagai negara republik.
Pertama mereka berusaha mengontrol pergerakan virus Corona ini dibawah kendali dengan pendataan suspects dengan cepat baik itu di bandara-bandara atau transportasi umum lainnya.
Kedua mereka langsung menangani pasien yang terjangkiti dan menjauhkannya dari interaksi dengan orang yang masih negative.
Ketiga adalah melakukan tes positive Covid-19 dalam skala besar-besaran hingga dalam waktu singkat (dalam catatan ini skala terbesar di dunia, lihat sciencemag), tujuan mengontrol orang yang diduga positive Corona sukses. Langkah ini kini bila dibandingkan Amerika kalah jauh, dimana Korea selatan telah menge-tes 5200 test per satu juta orang, kalau Amerika hanya 74 tes per satu juta orang. Saat ini korea selatan telah memiliki 43 drive-through testing stations, dan konsep ini telah ditiru oleh Amerika, canada dan UK.
Apa yang harus masyarakat lakukan untuk cegah corona?
Pertama adalah building trust terhadapat proses penanganan Covid-19 oleh negara dan manut terhadap instruksi yang diberikan melalui badan kesehatan seperti rumah sakit dan dinas terkait. Bentuk himbauan dari aparat pemerintah sampai lingkup desa juga menjadi hal utama yang perlu didengarkan karena sejatinya melawan penyakit epidemic, menular dan mewabah dengan cepat seperti Coronavirus butuh kerjasama yang baik dari semua masyarakat, pemerintah nasional dan internasional. Jadi biar tidak terjadi hal buruk seperti Italy, masyarakat haruslah ikut instruksi dan jangan mengambil tindakan yang mengancam diri sendiri dan orang lain seperti pengabaian untuk tidak keluar rumah saat tidak perlu.
Kedua adalah ikut himbauan Social Distancing dari pemerintah yaitu menjaga jarak dengan orang lain di area publik seperti terminal bus, sekolah, dan kantor. Bila pemerintah telah mengeluarkan himbauan untuk berkerja dan belajar dari rumah, jangan mengabaikan himbauan ini karena tujuan dari Social Distancing sendiri adalah untuk memutus rantai persebaran virus melalaui interaksi manusia di wilayah tersebut. Bisa jadi karena adanya indikasi suspect positive di daerah itu telah melakukan lawatan atau perjalanan tanpa mengetahui dirinya terjangkiti virus.
Ketiga adalah mengikuti pola hidup bersih untuk mencegah persebaran virus sesuai standard kesehatan, contohnya:
- Mencuci tangan pakai sabun yang memiliki antiseptik, memastikan setiap ruas jari, telapak tangan dan kuku terbasuh dengan benar, setidaknya 20 detik, lalu keringkan dengan tissue, handuk atau mesin pengering. Atau bisa menggantinya dengan Handsanitizer ber-alkohol 60%.
- Memakai masker surgical mask (sekali pakai) saat terkena flu ringan atau saat bepergian ke area publik untuk menghambat dropplet atau cairan tubuh sendiri tersebar dan menghalangi dropplet dari orang lain terhirup melalui hidung dan mulut. Jangan menyentuh bagian depan masker karena disitu letak kuman yang tersaring. Buang setelah dilepas lalu cuci tangan!
- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, telur, daging rendah lemak dan suplemen sesuai anjuran dokter. Tidak merokok adalah cara yang baik saat kondisi seperti ini dan dianjurkan oleh dokter.
- Menghindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi menularkan virus coronavirus seperti kelelawar, jenis mamalia dan reptile lainnya.
Nah, bila teman-teman sudah melakukan anjuran diatas, maka langkah mencegah penyebaran wabah coronavirus di wilayah masing-masing sudah benar dan sesuai anjuran pemerintah. Jangan ada lagi ada kekhawatiran yang berlebihan sampai harus memborong persediaan makanan buat 1 bulan dirumah karena sesungguhnya itu sudah tidak baik lagi. Bisa dibayangkan ya, bila yang memborong makanan itu bukan cuma satu orang, orang-orang terlambat membeli tidak akan kebagian.