Yuk kenalan dengan Culture Shock di Kampung Inggris!

Bagikan :

Yuk kenalan dengan Culture Shock di Kampung Inggris!

Culture Shock

Berencana melanjutkan studi ke luar negeri menjadi sebagian tujuan orang-orang yang mendalami bahasa Inggris, khususnya di Kampung Inggris. Akan tetapi tidak cukup hanya dengan meningkatkan kemampuan berbahasa internasional tersebut untuk memutuskan sekolah di luar negeri. Ada beberapa hal penting yang seringkali dilupakan para calon pelajar yang akan belajar di Negara orang lain, yaitu kesiapan mental dan culture shock yang pasti kita rasakan di sana.

Culture shock merupakan suatu keadaan yang akan mengejutkanmu, baik karena sesuatu yang positif maupun negatif yang ada di lingkungan baru, terlebih di luar negeri. Dengan kata lain, kamu tidak akan serta merta bisa betah di sana meskipun kondisi sosialnya lebih bagus, tatanan kota lebih rapi, fasilitasnya lebih memadai, atau masyarakatnya lebih menjajikan untuk dijadikan gebetan dan hal hal lebih lainnya.  Lah, kenapa?

Tidak perlu jauh jauh ke luar negeri, pergi ke luar daerah saja, kamu bakal mendapat setidaknya dua atau tigal hal yang bikin konflik batin di awal-awal kedatanganmu. Konflik batin? Woww! Terdengar menyeramkan, bukan?

Bagi kamu yang sedang belajar di Kampung Inggris, penting sekali untuk memperhatikan hal ini jika berencana ke luar negeri. Kamu tidak hanya perlu belajar bahasa Inggris, namun mengetahui budaya suatu negara yang menjadi tujuan juga sebuah keharusan. Mumpung berada di lingkungan yang penuh dengan scholarship hunter, sharing mengenai Culture shock sangatlah berguna untuk bekal mentalmu kelak. Sebagaimana pepatah tua, di mana kaki berpijak, di situ langit dijunjung.

Secara umum, ada empat tahapan terjadinya Culture Shock yang harus kamu kenali:

Honeymoon Period

Tahapan ini adalah fase yang membuat seseorang merasa sangat excited dengan tempat baru yang dikunjunginya. Ia akan sangat senang mempelajari hal-hal baru di sana. Namun akan butuh waktu baginya untuk mengetahui sesuatu yang sebenarnya sangat mudah dilakukan saat di kampung halaman. Seperti halnya menggunakan public transportation, menemukan makanan yang cocok di lidah, mencari tempat ibadah, membuat lelucon dengan teman dan lain sebagainya. Hal demikian sangat memungkinkan untuk menjadikannya depresi dan home sick.

First Adjustment

Setelah beberapa pekan berada di negara asing, ia akan mulai terbiasa menerima kondisi baru dan terus belajar beradaptasi. Berinteraksi bersama kebangsaan baru telah sedikit demi sedikit bisa dilakukan. Kesehariannya terasa lebih mudah dari pada pertama kali tiba di sana. Akan tetapi, setiap individual yang berada di fase ini masih merasa kesepian meskipun sudah bisa berinteraksi. Seakan-akan ia terasing dari teman-temannya. Jadi, jangan terlalu berekspektasi untuk dekat secara cepat dengan bule-bule ganteng di tahap ini ya!

Mental Isolation

Foreigner yang tidak berusaha keras untuk segera lepas dari kondisi ini akan kehilangan hasratnya untuk belajar kultur baru dan mengenal karakter orang-orang di neggara barunya. Sebab keterasingan yang dialaminya, kesenangan yang berlebihan pada honeymoon period menjadi hilang seketika. Keadaan ini perlu penanganan mental yang kuat dari personalnya sendiri.  Jadi, bersiaplah untuk menangis di pojok kamar setiap hari. Upss!

Acceptance and Integration

Ketika masa isolasi berhasil dilalui, keinginan untuk belajar hal-hal baru mulai tumbuh lagi. Mahasiswa atau pelajar asing akan merancang ulang schedule dan planning di sana. Ia akan lebih aktif menciptakan hubungan pertemanan dengan orang baru. Ia juga akan lebih sering menunjukkan ketertarikannya pada budaya yang sedang dihadapinya. Tidak sedikit foreigner malah menjadi lebih senang berada di negara baru dari pada kembali ke negara asalnya. Ini juga tidak bisa dibiarkan. Perlu ada keseimbangan dalam menerima budaya baru tanpa harus melupakan identitas kebangsaan kita. Ehm, jangan sampai jadi kacang lupa kulit ya, guys!

Baca Juga : Tentang Kampung Inggris Global English

Dari empat tahapan di atas, bisa kamu diskusikan lebih lanjut dengan teman-teman di Kampung Inggris. Terlebih dengan tutor atau member yang sudah pernah tinggal di Negara yang ingin kamu kunjungi selama beberapa tahun.

Jika kamu belum ke Kampung Inggris, tidak masalah. Kamu bisa mengikuti seminar-seminar scholarship atau yang berhubungan dengannya. At least, you can get important information about western culture though just little. (Mil/GE)